Salah satu objek yang paling terkenal di Bali yaitu Tanah Lot, tempat ini dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari bandara Ngurah Rai.
Kata Tanah Lot terdiri dari kata “Tanah” yang diartikan sebagai batu karang, “Lot” atau “Lod”
berarti laut. Jadi Tanah Lot dimaksudkan yaitu tanah yang ada di tengah
laut. Pura Tanah Lot didirikan pada abad ke-15 oleh Pedanda (pendeta)
Hindu bernama Bawu Rawuh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari
Kerajaan Majapahit. Danhyang Niratha dalam perjalanannya untuk
menyebarkan agama Hindu dari tanah Jawa pada abad ke-16. Sebelum
memberikan petunjuk untuk mendirikan pura di tempat ini, beliau
merasakan adanya getaran-getaran kesucian dan mendapatkan kesempurnaan
bathin.
Pura ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan di Bali, sebagai
tempat memuja dewa-dewa penjaga laut. Pura ini akan kelihatan
dikelilingi air laut pada saat air laut pasang. Di bawahnya terdapat
goa kecil yang didalamnya ada beberapa ular laut yang mempunyai
ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, berwarna hitam berbelang kuning.
Menurut cerita ular laut tersebut adalah jelmaan dari selendang perdiri
pura yaitu seorang Brahmana dari Jawa yang mengembara ke Bali. Beliau
adalah Dang Yang Nirartha. Ular itu diutus sebagai ular penjaga pura
ini.
Dari tempat parkir menuju pura banyak terdapat toko-toko yang menjual
berbagai barang kerajinan. Misalnya patung, lukisan, kain pantai,
pernak- pernik, dan aksesoris. Selain itu juga terdapat pedagang makanan
dan minuman dan penyewaan kamar kecil atau toilet. Harganya pun relatif
murah untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
No comments:
Post a Comment